10 Jenis Kertas Terbaik Untuk Membuat Papercraft
Papercraft adalah salah satu hobi kreatif yang semakin populer karena bisa dilakukan di rumah hanya dengan bermodal printer, gunting, dan lem. Namun, banyak pemula belum tahu bahwa pemilihan jenis kertas yang tepat sangat berpengaruh terhadap hasil akhir papercraft. Kertas yang terlalu tipis mudah robek, sedangkan yang terlalu tebal sulit dilipat.
Dalam artikel ini, kami membahas 10 jenis kertas terbaik untuk membuat papercraft, mulai dari kertas HVS, art paper, hingga cardstock dan glossy photo paper. Kamu akan mengetahui kelebihan, kekurangan, serta jenis proyek yang paling cocok untuk tiap kertas. Dengan begitu, hasil papercraft kamu akan lebih rapi, kokoh, dan tampak profesional.
- jenis kertas untuk papercraft
- kertas terbaik untuk papercraft
- kertas papercraft yang bagus
- rekomendasi kertas untuk papercraft
- bahan membuat papercraft
1. HVS (Copy / Print Paper)
Kelebihan
- Mudah ditemukan dan umumnya paling murah.
- Cocok untuk pemula karena cukup fleksibel.
Kekurangan - Gramasi (ketebalan) rendah, umumnya sekitar 70-100 gsm.
- Tidak terlalu kokoh untuk model yang tinggi atau banyak detail; mudah lecek atau tidak stabil.
Kapan cocok digunakan - Untuk model kecil, simple, atau prototipe.
- Untuk latihan lipat/lem sambil belajar sebelum naik ke bahan yang lebih berat.
2. Origami Paper
Kelebihan
- Tekstur ringan dan halus, mudah dilipat dengan rapi.
- Cocok untuk bagian-bagian yang banyak lipatan atau detail kecil.
Kekurangan - Karena tipis, kurang cocok untuk bagian struktur yang memerlukan kekakuan atau berdiri sendiri.
Kapan cocok digunakan - Untuk bagian dekoratif atau detail model papercraft (misalnya sayap, hiasan)
- Untuk model papercraft yang memang banyak lipatan kecil dan tidak terlalu besar.
3. Art Paper
Kelebihan
- Lebih tebal dibanding HVS, tekstur bagus untuk cetak atau pewarnaan.
- Bisa digunakan untuk model yang agak besar atau membutuhkan cetak warna yang baik.
Kekurangan - Biaya bisa lebih tinggi; mungkin agak sulit dilipat bila terlalu tebal.
Kapan cocok digunakan - Saat kamu ingin cetakan/pola yang cukup bagus, atau model yang medium size (tidak super besar tapi juga bukan mini sederhana).
- Saat kamu akan menghias, mengecat, atau menambahkan detail di permukaan.
4. Cardstock
Kelebihan
- Lebih tebal dan kokoh dibanding kertas standar: bagus untuk struktur.
- Banyak tersedia dalam berbagai warna, dan cocok untuk model yang harus berdiri atau berdimensi besar.
Kekurangan - Lebih kaku → mungkin lebih sulit dilipat atau untuk bagian detail sangat kecil.
- Mungkin butuh alat/lengkungan lebih hati-hati agar lipatan rapi.
Kapan cocok digunakan - Untuk model papercraft yang “besar” atau yang bagian struktur utama harus stabil.
- Ketika hasil akhir ingin cukup kokoh atau sebagai display.
5. WF Paper (kertas buku gambar)
Kelebihan
- Gramasi biasanya sekitar 120-160 gsm, cukup tebal untuk banyak model papercraft.
- Tidak mudah “bulukan” (“melembek”) saat dilipat dan dibentuk.
Kekurangan - Mungkin kurang tersedia dalam ukuran besar atau pola cetak khusus.
- Untuk sangat besar mungkin masih kurang dibanding bahan yang jauh lebih tebal.
Kapan cocok digunakan - Untuk model papercraft tingkat menengah hingga agak besar yang tetap ingin biaya relatif terjangkau.
- Untuk bentuk-bentuk yang agak berdimensi namun tidak ekstrem besar.
6. Inkjet Paper
Kelebihan
- Permukaannya dibuat untuk cetakan tinta dengan warna terang dan detail bagus.
- Cocok untuk papercraft yang mengutamakan tampilan warna/permukaan.
Kekurangan - Ketebalan bisa terbatas (100-135 gsm menurut sebagian sumber) → mungkin kurang untuk struktur berdimensi besar.
- Mungkin satu sisi cetak saja atau permukaan khusus, mungkin memerlukan perhatian khusus pada bagian belakang.
Kapan cocok digunakan - Saat kamu ingin mencetak pola/texture sendiri dan mengejar hasil visual yang bagus.
- Untuk model dengan tampilannya penting (misalnya display atau untuk hadiah) tetapi tidak terlalu besar atau berat.
7. Brief Card / BC
Kelebihan
- Gramasi cukup tinggi, sekitar 160-220 gsm menurut sumber lokal, sehingga cukup kokoh.
- Cocok untuk model yang lebih besar atau yang butuh kestabilan lebih dari kertas biasa.
Kekurangan - Lebih susah dilipat jika terlalu tebal; detail-detail kecil mungkin butuh teknik lebih.
- Biaya dan ketersediaan mungkin lebih terbatas dibanding kertas standar.
Kapan cocok digunakan - Model papercraft dengan ukuran lebih besar (misalnya >30 cm tinggi) atau yang tampilannya ingin “solid”.
- Untuk hobbyist yang sudah punya pengalaman dan ingin kualitas lebih.
8. Jasmine Paper
Kelebihan
- Tampilan mengkilap, sedikit mewah, dan bisa dicetak menggunakan printer inkjet.
- Gramasi dalam kisaran 120-175 gsm – cukup kokoh.
Kekurangan - Karena permukaannya mengkilap, mungkin sedikit susah untuk lem jika kualitas lem & teknik tidak tepat.
- Bisa jadi lebih mahal.
Kapan cocok digunakan - Untuk model papercraft yang memang ingin tampil “premium”, misalnya hadiah, pajangan atau display yang akan dilihat banyak orang.
- Saat ingin efek visual – kilap/metallic – atau tekstur permukaan yang menarik.
9. Stardream Paper
Kelebihan
- Salah satu opsi “kelas atas” untuk papercraft: sangat kokoh, tekstur licin dan mewah.
- Gramasi bisa hingga 220 gsm, cocok untuk model yang besar dan detail tinggi.
Kekurangan - Harga lebih tinggi, serta teknik lipat/lem mungkin perlu lebih hati-hati agar hasil optimal.
- Karena licin/kaku, lipatan mungkin lebih terlihat atau sulit disembunyikan.
Kapan cocok digunakan - Untuk papercraft tingkat mahir, showpiece, model display besar atau koleksi.
- Saat kamu siap “upgrade” bahan dan ingin hasil akhir sangat bagus.
10. Glossy Photo Paper
Kelebihan
- Permukaan sangat bagus untuk mencetak warna/texture yang tajam dan kilap.
- Gramasi cukup besar (100-220 gsm menurut salah satu sumber) – bisa digunakan untuk ukuran kecil hingga besar.
Kekurangan - Karena permukaan sangat licin/halus, lem mungkin sulit menempel jika tidak memilih jenis lem yang sesuai.
- Lipatan atau sambungan mungkin lebih terlihat karena permukaan gloss.
Kapan cocok digunakan - Untuk model dengan banyak cetakan warna dan tampilannya harus “mengkilap”.
- Untuk proyek papercraft yang akan dipajang atau dijual – aspek visual menjadi sangat penting.
🎯 Tips Memilih yang Tepat
- Ukuran dan kompleksitas model: Model kecil dan sederhana → bahan tipis (HVS/Origami). Model besar/struktur → bahan lebih tebal (Cardstock, Stardream, BriefCard)
- Warna/cetak vs. struktur: Jika banyak cetakan atau pattern → pilih kertas yang bagus untuk printer/inject (Inkjet, Glossy Photo). Jika struktur dan kestabilan → pilih gramasi besar dan tekstur kokoh.
- Perhatikan lem & teknik: Bahan yang sangat licin atau mengkilap memerlukan lem yang tepat dan teknik lipat/sambung yang lebih teliti.
- Coba kombinasi: Bisa gunakan bahan berbeda untuk bagian yang berbeda: misalnya struktur dari cardstock, detail dari origami atau kertas tipis, permukaan dari glossy dll.
- Budget vs. hasil: Bahan premium tentu lebih mahal; jika untuk latihan atau model sederhana, bahan standar bisa cukup.
Kesimpulan
Memilih jenis kertas yang tepat adalah langkah penting untuk mendapatkan hasil papercraft yang rapi, kuat, dan indah. Setiap kertas memiliki karakteristik tersendiri — mulai dari HVS yang ringan untuk latihan, hingga cardstock atau stardream paper yang kokoh untuk karya profesional.
Dengan mengenali kelebihan dan kekurangan tiap bahan, kamu bisa menyesuaikan pilihan kertas sesuai tingkat kesulitan dan tujuan papercraft yang ingin dibuat. Gunakan kertas berkualitas, cetak dengan resolusi tinggi, dan rapikan setiap lipatan agar hasil akhirnya maksimal.
Jika kamu ingin terus mengembangkan skill membuat papercraft, kunjungi blog Seniman 3D untuk mendapatkan template papercraft gratis, tips mencetak, serta panduan lengkap bagi pemula maupun kolektor papercraft profesional.











Diskusi